Minggu, 31 Agustus 2008

Listrik Tanpa Kabel


Teknologi ini memungkinkan baterai ponsel atau laptop diisi ulang tanpa dicolokkan ke stok kontak. Demikian pula lampu bisa menyala tanpa dicolokkan ke mana-mana.
DUNIA teknologi makin berkembang pesat. Apa yang dulu mustahil dan hanya ada dalam angan-angan manusia, kini mulai bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika listrik belum ditemukan, alat penerangan hanya memakai api saja. Orang tidak pernah membayangkan jika ke depan bakal ada listrik yang bisa menjadi sarana penerangan.

Dan ketika listrik sudah ditemukan, sebagian besar dari kita sudah cukup puas untuk memanfaatkannya, tanpa pernah mencoba untuk mengembangkannya. Jika saat ini, menurut banyak orang, listrik hanya bisa menjalar lewat bantuan kabel, ke depan tidak akan demikian lagi. Energi listrik ternyata bisa "ditranfer" tanpa bantuan atau alat perantara kabel lagi. Dan pemanfaatan listrik tanpa kabel mungkin tak lama lagi digunakan pada alat-alat elektronika.

Intel yang selama ini dikenal sebagai rajanya prosesor komputer telah memperkenalkan teknologi yang memungkinkan baterai ponsel atau laptop diisi ulang tanpa dicolokkan ke stok kontak.

"Mimpi untuk menyembunyikan sumber energi merupakan sesuatu yang menakjubkan," ujar Justin Rattner, pejabat tinggi Intel. Teknologi tersebut didemonstrasikan dalam Intel Developer Forum yang berlangsung di San Fransisco baru-baru ini.

Intel menyebutnya WREL (wireless resonant energy link). Sebelumnya teknologi tersebut disebut WiTricity, kombinasi antara wireless (nirkabel) dan electricity (listrik).

Peneliti Intel Alanson Sample memperlihatkan bagaimana bola lampu 60 watt menyala meski tidak ditancapkan di fitting. Lampu tersebut dapat menyala karena mendapat sumber listrik yang berada satu meter di dekatnya.

Meski tak terhubung dengan kabel, listrik tetap dapat digunakan dengan teknik yang disebut induksi magnet. Intel mengembangan teknologi yang pertama kali diperkenalkan Marin Soljacic, seorang fisikawan Institut Teknologi Massachusetts (MIT).

Cara kerjanya mirip dengan penyanyi yang berlatih vokal dengan gelas. Getaran yang dikeluarkan pita suara mengalir melalui udara dan diserap ruang udara di dalam gelas sehingga ikut bergetar.

Pada listrik, sumber energi dialirkan ke dalam antena untuk membentuk medan magnet di sekitarnya. Alat penerima yang dihubungkan ke alat-alat listrik akan menyerap energi dari medan magnet tersebut dan menyimpannya. Tingkat efisiensi energi yang berhasil diserap saat ini telah mencapai 90 persen.

"Tahap selanjutnya saya kira mencoba menggunakannya pada laptop dan ponsel sehingga kita harus memperkecil ukuran kumparan hingga seukuran alat elektronika tersebut," ujar Sample. Intel memperkirakan teknologi tersebut baru mulai dikomersialkan paling cepat setelah lima tahun ke depan.

Listrik tanpa kabel, nyetrum nggak ya? Kita belum tahu pasti. Teknologi kita belum ke sana. Apalagi saat ini kita masih disibukkan persoalan byar pet listrik di tanah air. (kps/bbc)

sumber: tribunpekanbaru.

Tidak ada komentar: