Minggu, 14 Desember 2008

Melonjak, Termenung dan Menangis




Padang, Singgalang
“Mak awak lulus, Mak, namo awak ado di koran.” Ribuan orang kemarin mengabari orangtua, suami dan istri tercinta soal ia lulus ujian CPNS. Puluhan ribu lainnya, terkulai layu. Memang, CPNS seperti besi berani yang kemarin telah menghisap puluhan ribu orang ke pusarannya. Suratkabar dicetak berlipat-ganda, tak cukup juga. Dijual Rp5.000/eksamplar, dibelinya. Dijual Rp10 ribu dibelinya juga. Mereka berebut membeli, membaca. Lalu bersorak riang dan yang lain tertunduk lesu.

Semua suratkabar Padang memang memuat pengumuman hasil ujian CPNS formasi 2008, terbanyak di Singgalang. Bagi peserta ujian, pagi kemarin menunggu suratkabar, bak menunggu beduk berbuka. Malah di Payakumbuh, seminggu lalu, orang sudah memesan koran edisi kemarin. Tiap pemesan dapat satu kupon warna putih.

Yosi Nova lulusan STSI Padang Panjang, bersujud syukur begitu mendapatkan Singgalang di Solok Selatan, kemarin. Ketika itu hari belum pagi benar. Pada saat yang sama, di depan Toko Buku Hizra, Payakumbuh, anak muda sudah antre. Masih 6.30 WIB, koran baru akan dibagi pukul 10.00 WIB.

Di Solok kerumuman tak kalah dahsyatnya. “ Desi lulus jadi guru SD, Mak, namo Ci kalua di koran kiro e...,” kata wanita ini lantang, lewat telepon genggamnya di antara kerumunan orang di sana.

“Alhamudillah, saya jadi PNS, gaji saya akan dipakai untuk menyekolahkan adik-adik saya,” kata Harma, yang lulus di Painan. Sejumlah anak muda lainnya di Kabupaten Solok berjanji akan membayar nazar, puasa, membantai ayam, mengundang orang siak ke rumah.

Di Pasaman Barat, materai Rp6.000 habis, karena hal itu dibutuhkan untuk kelengkapan syarat-syarat selanjutnya. Beberapa orang datang dari Pekanbaru dengan membawa mobil. Sampai di Simpang Empat, ternyata tak lulus.

Kabupaten Solok

Hasil seleksi CPNS secara resmi diumumkam Kamis (11/12) melalui suratkabar dan dipasangkan langsung di papan pengumuman Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Solok. Sedih dan gembira bercampur menjadi satu setelah peserta melihat hasil. Mereka yang lulus gembira bukan kepalang, mereka yang belum beruntung sedih.

Vivin Oktavienty, merupakan salah seorang CPNS yang baru saja lulus. Dia warga Kabupaten Solok, yang sebelumnya merantau ke Medan. Dia jauh-jauh pulang ke Solok untuk mengikuti tes. “Alhamdulillah, saya lulus,” katanya.

Vivin tamatan D3 apoteker. Dia lulus sebagai untuk formasi sebagai asisten apoteker. Untuk formasi itu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok diterima enam orang. Menjelang pengumuman diterbitkan di koran, kakak Vivin sibuk menghubungi Singgalang. Kakaknya tak sabar untuk mengetahui nasibnya. “Cepatlah, lulus atau tidak adik saya,” kata kakak Vivin, seraya mempertanyakan, apakah pengumuman sudah di tangan untuk diiklankan atau belum.

Vivin yang berada di Medan, bukan main gembiranya saat diberi tahu dia lulus. Vivin berjanji akan menjadi pegawai yang baik. “Saya sungguh beruntung, karena persaingan sangat ketat,” kata Vivin.

Ketika Vivin gembira, peserta yang belum beruntung hanya bisa tertunduk lesu. Mereka yang belum beruntung, di antaranya Harry Harpenanda dan Ad. Pahda Deby Lareta yang akrab dipanggil Deby.

Hary seorang sarjana teknik elektro yang mendaftar untuk formasi instruktur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok. Deby sarjana komunikasi juga gagal merengkuh impian menjadi pegawai.

Hary termenung setelah membaca koran yang tak mencantumkan namanya sebagai orang yang lulus. Dia sedih. Walau sedih, dia masih bisa merokok. Dia juga masih membagi-bagikan koran. Selama ini, Hary juga bekerja staf honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok. “Saya tak akan menyerah, tahun depan kalau ada kesempatan akan ikut tes lagi,” katanya.

Deby juga tertunduk layu karena tak lulus. “Ondeh, awak tak lulus,” katanya. Deby juga akan ikut lagi di masa mendatang. Menjadi pegawai merupakan cita-citanya. Dia berkeyakinan, menjadi pegawai karena profesi itu dianggap sebagai pekerjaan yang meyakinkan sekaligus punya masa depan.

Pegawai yang dinyatakan lulus, kemarin satu persatu telah mulai mendatangi Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kabupaten Solok guna mencari informasi lebih lanjut setelah pengumuman dikeluarkan. Ada pula calon pegawai yang memandangi komplek perkantoran Arosuka sebagai tempat bekerja kelak.

Mereka yang lulus juga banyak akan melaksanakan puasa, membayar zakat dan lain sebagainya, sebagai tanda bersyukur kepada Tuhan.

Kota Solok

Begitu hasil seleksi diumumkan kemaren lewat media masa, ratusan peserta CPNS di Solok basihonjak kegirangan bagaikan kacang diabuih ciek. Namun ada juga sebaliknya, mereka justru termenung menyesali nasib.

Mereka yang seperti kacang diabuih ciek berarti dinyatakan lulus, sedangkan yang termenung tentu saja belum beruntung.

Nel, kepada Singgalang mengaku kesal, lantaran dirinya dinyatakan tidak lulus menjadi CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok. Padahal jah-jauh sebelum hari gadis manis yang tercatat sebagai guru honorer di salah satu SMU negeri itu telah bersusah payah mempersiapkan segala sesuatunya, hingga melakukan pembahasan bank soal bersama dua rekannya. Tapi sayang, buyar.

Tahun depan ia akan ikut lagi. Hal itu lantaran keinginannya menjadi PNS sangat besar, sebab PNS selain terhormat juga diyakininya menjanjikan hingga hari tua kelak.

Nel mengaku, semua soal-soal ujian seleksi CPNS telah diselesaikan dengan benar, diyakini tingkat kegagalannya akan tipis, namun akhirnya malah gagal juga.

Lain pula dengan Desi, ia malah berbunga-bunga dan berkali-kali tertawa lepas tatkala namanya diketahui tercantum dalam hasil seleksi CPNS di Singgalang. Saking bahagianya, langsung dikabarinya via ponsel seluruh anggota keluarga, mulai suami, ayah-ibu, kakak, adek, paman, nenek tercinta. “ Desi lulus jadi guru SD Mak, namo ci kalua di koran kiro e..” katanya.

Mendadak berekspresi seperti itu katanya saat ditanya Singgalang karena keinginan menjadi PNS sangat besar, demi membahagiakan kedua orang tua dan suami. Ia bertekat akan mengabdikan diri sepenuhnya untuk negara, serta mentaati semua aturan yang berlaku.

Solok Selatan

Pagi kemarin sekitar pukul 06.00 WIB wartawan Singgalang Solok Selatan sibuk dengan telepon genggamnya karena hampir setiap orang menghubungi wartawan menanyakan apakah Singgalang sudah datang atau belum.

Perwakilan Singgalang di Muara Labauh sudah didatangi ratusan pencaker. Mereka gelisah, seperti menanti menantu baru yang terlambat di jalan.

Ah, armada Singgalang terlihat meluncur dari arah Padang. Belum lagi mobil berhenti, mereka sudah menyerbu. Hanya 15 menit, koran licin tandas. Sebanyak yang dapat, sebanyak itu pula yang tidak kebagian.

Terdengar suara histeri. Lalu terlihat ada yang sujud syukur. Lalu ada yang matanya sabak, menetes air matanya. Ia tak lulus rupanya. Tapi banyak yang cuek bebek. “Tak lulus tak anti,” katanya.

Yosi Nova S.Sm., yang sudah lima kali mengiuti tes CPNS. Kali ini dewi fortuna berpihak padanya. Ia yang jebolan ASKI Padang Panjang itu girang alang kepalang. Yosi lansung bersyujud syukur di lantai kantor Singgalang.

Saat di wawancarai Singgalang Yosi mengatakan, bersykur kepada Tuhan. Sudah lima kali mengikutti tes, baru tahun ini berhasil. Hati siapa takkan senang.

Sementara itu Budi salah seorang peserta yang tidak lulus, mengatakan, belum ada rezki. “Sudah tiga kali mengikuti tes, tapi gagal terus,” katanya.

menurut budi hasil sekarang ini memang benar benar murni.

Painan

Harma, 26 salah seorang peserta yang lolos dalam test CPNS di Pessel gembira dan bersyukur kepada Allah SWT. Katanya, persiapan menghadapi ujian memang sudah maksimal. Di samping itu ia selalu berdoa supaya berhasil.

“PNS sudah menjadi dambaan saya selama ini. Karena ada penghasilan tetap setiap bulannya. Sebagian gaji diterima nanti akan dimanfaatkan untuk biaya kuliah adik saya. Setelah kedua orang tua meninggal, saya harus berusaha bagaimana memenuhi biaya hidup dan kuliah adik,” tuturnya.

Sementara Yusni, 30 salah seorang peserta CPNS yang gagal mengatakan, barangkali belum nasib menjadi PNS. Meskipun ia sudah beberapa kali ikut tes.

“Walaupun tidak lolos kali ini, saya tidak patah semangat dan akan tetap ikut tes jika ada lowongan dan umur masih di bawah batas 35 tahun.”

Pariaman

Feri Yuliardi, SE., salah seorang peserta tes CPNSD yang tak lulus untuk formasi pengembangan perekonomian di salah satu dinas di Kabupaten Padang Pariaman kepada Singgalang Kamis (11/12) mengungkapkan, meski dirinya belum beruntung, namun pihaknya merasa puas dengan proses pelaksanaan tes hingga pengumuman hasil tes CPNSD tahun 2008.

Menurutnya, semua tahapan pelaksanaan tes CPNSD tahun 2008 sudah berjalan bagus dan telah jauh dari indikasi KKN. Kalau pun masih bisa KKN, peluang untuk itu sangatlah kecil. Sebagai contoh menurut Feri Yuliardi, untuk tahun 2008 ini saja, dari data yang dia peroleh, tercacat sejumlah anak pejabat, juga dinyatakan tak lulus seleksi CPNSD, sama seperti dirinya.

“Inilah bedanya pelaksanaan tes CPNSD tahun 2008 dengan pelaksanaan tes tahun-tahun sebelumnya. Kalaupun saya tak lulus, berarti memang kemampuan kawan yang lain jauh lebih bagus dari saya,” kata Feri Yuliardi.

Sementara, drh. Dartini salah seorang peserta tes CPNSD yang lulus untuk formasi medik veteriner di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman, saat dimintai komentarnya menilai, tes tahun ini juga cukup bagus dan jauh lebih transparan. Karena telah melibatkan berbagai pihak, termasuk peranan media dalam mensosialisasikan semua tahapan pelaksanaan tes.

Menurut Dartini, awalnya dia pesimis dengan pelaksanaan tes CPNSD. Sebab, melihat peserta tes yang puluhan ribu jumlahnya, tak sebanding dengan peluang formasi yang akan diperebutkan. “Alhamdulillah, akhirnya saya bisa lulus tes CPNSD. Ini adalah tes yang keempat kali yang saya ikuti.”

Baik Feri Yuliardi maupun Dartini berharap, agar proses pelaksanaan seleksi CPNSD yang sudah baik dan transparan tahun ini bisa berlanjut hingga pelaksanaan seleksi CPNSD tahun-tahun berikutnya.

Pasbar

Ribuan pelamar CPNS di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) kecewa karena tidak lulus tes pegawai. Padahal pekerjaan sebagai PNS menjadi cita-cita mereka sejak dijenjang pendidikan.

Begitu juga rasa kebahagian yang terlihat terpancar di raut wajar pelamar yang keluar nomornya pada media massa. Harian Singgalang laris manis di Pasbar. Ketika koran sampai sejumlah pertokoan dan kantor bupati, para pelamar terlihat berebutan mengambil dan membeli koran.

Tujuan mereka hanya satu, yakni melihat pengumuman CPNS, dari sekian banyak warga Pasbar. Banyak juga yang melamar di luar Kabupaten Pasbar.

Ketika membaca pengumuman di koran, ada yang terhenyak ketika melihat nomor dan namanya tidak muncul. Sebagian tidak merasa puas, akhirnya mencari papan pengumuman memastikan betul apakah lulus atau tidak.

“Saat ini saya dan teman-teman yang lulus mulai mempersiapkan bahan persyaratan yang telah diumumkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pasbar” kata sejumlah pelamar yang lulus.

Materai Rp6000 juga laris manis, bahkan sempat habis di toko dan kantor pos. Karena para pelamar yang lulus berebutan membeli matrai. Siang kemarin matra Rp 6000 sudah sulit dicari di Simpang Empat.

Salah seorang pelamar yang tidak lulus, Yat ketika diminta komentarnya merasa kecewa karena nomornya tidak keluar padahal PNS merupakan harapan dan impian. Yat adalah salah seorang pelamar dari tenaga guru yang datang dari Rokan Hulu Provinsi Riau.

“Dari jauh-jauh saya datang berharap bisa lulus mencari pegawai di Pemkab Pasbar. Berjuang mengadu nasib dengan melamar tes CPNS tapi apa daya saya tidak lulus, mungkin belum rezeki saya,” katanya.

Penderitaan ikut tes CPNS memang sangatk banyak bisa sampai ke Pasbar. Mobil yang ia pinjam dari Riau ke Pasbar sudah sempat tabrakan di jalan. Untung saja tidak mengalami luka-luka.

Kepala BKD Pasbar, Drs. Asnol Amri ketika ditanya mengatakan setelah lulus para pelamar dilakukan pemberkasan sesuai dengan persaratan yang sudah ditentukan. Penyampaian bahan mulai dari tanggal 15 sampai dengan 19 Desember. Setelah itu baru dibawa ke BKN untuk permintaan NIP (nomor induk pegawai) dan setelah itu dibuatkan sknya yang direncanakan Januari 2009 diserahkan.

Agam

Di Kabupaten Agam, Yudi Kurniawan, warga Sitalang, Kec. Ampek Nagari termasuk salah seorang pelamar yang beruntung. Ia lulus. Awalnya dia mengaku tidak merasa percaya dengan informasi yang diterimanya dari temannya melalui SMS.

Yudi memilih lokasi ujian di Pasaman Barat, lantaran formasi yang tersedia ada di sana dan tidak ada di Agam. “Ini sebuah keberuntungan ia dinyatakan lulus. Sebelumnya sudah tiga kali ikut tes menjadi CPNS sejak menamatkan pendidikan S1 di IAIN Imam Bonjol Padang beberapa tahun silam.

Pengakuannya, untuk mengikuti ujian dia pukul 04. 00 dinihari dan berangkat menuju lokasi ujian sekitar pukul 06.00 WIB.

Atas kelulusan itu menyatakan sangat bersyukur kepada Allah SWT. “Banyak yang harus dipenuhinya sebelum berangkat kembali ke kabupaten tetangga tempat dia melamar dulunya,” katanya.

sumber :harian singgalang.

Tidak ada komentar: