Minggu, 04 Januari 2009

Bolos Hari Terjepit, Rugi Rp 4,2 Triliun


LONDON - Gairah ekonomi Inggris makin tersendat pascalibur panjang Natal dan Tahun Baru. Para karyawan yang seharusnya kembali bekerja, kemarin (2/1) banyak yang mangkir dan memperpanjang libur hingga Senin (5/1). Akibat ''mesin-mesin'' perusahaan itu membolos sehingga menihilkan produksi, negara pun ikut rugi. Para pemilik perusahaan memperkirakan kerugian itu cukup besar, mencapai GBP 250 juta (sekitar Rp 4,2 triliun).

Jumlah pekerja yang membolos memang tak sedikit, mencapai angka puluhan ribu. Selain pengaruh suhu (musim dingin), kondisi ekonomi yang makin memprihatinkan berbanding lurus dengan menurunnya semangat kerja.

Berdasar hitung-hitungan Federasi Usaha Kecil Inggris (FSB), setidaknya setengah juta unit usaha kecil di negeri Ratu Elizabeth itu bakal stop operasi hingga Senin depan. Pada hari itu diperkirakan para karyawan baru kembali menduduki kursi mereka di kantor.

''Pada tahun-tahun normal (sebelum dililit krisis finansial global), perusahaan-perusahaan biasanya menambah jatah libur para karyawan sebagai bonus. Namun, tahun ini harus dikurangi untuk menyelamatkan keuangan,'' kata Stephen Alambritis, juru bicara FSB, seperti dikutip dari Daily Mail online.

Perusahaan yang "memaksakan diri" tetap memulai usaha kemarin, lanjutnya, harus siap urut dada terhadap ulah karyawan yang bolos.

''Perusahaan hanya bisa berharap para stafnya benar-benar akan aktif bekerja kembali Senin. Hari awal kerja seperti biasa,'' katanya.

Di luar dalih itu, para pekerja di Inggris ternyata juga mengenal ''hari terjepit''. Awal kerja 2009 semestinya Jumat. Namun, itu dianggap tidak praktis karena esoknya sudah libur akhir pekan.

Memang alasan itu hanyalah faktor teknis. Yang utama, warga Inggris banyak yang pesimistis ketika matahari 2009 menyembul. Dalam pandangan mereka, ekonomi negara itu bakal jatuh dalam resesi terburuk sejak berakhirnya Perang Dunia II.

''Pelayanan pelanggan akan turun, masa depan karyawan bakal suram jika mereka begitu. Itu juga menggiring tahun ini menuju jalan buruk,'' tambahnya.

Kebiasaan membolos pada hari pertama kerja sudah menjadi pemandangan wajar. Apalagi, di antara karyawan Inggris ada istilah duvet days. Yakni, karyawan bisa menulis surat sakit jika ingin memperpanjang masa leyeh-leyeh di kamar. (ape/ami)

sumber: batampos.co.id

Tidak ada komentar: