Jumat, 23 Januari 2009

Rumah Allah Dibom, Warga Gaza Tak Tinggalkan Shalat Jamaah




Adzan berkumandang dari menara Masjid At-Taqwa. Meski rusak terkena bom Israel, warga tetap berjamaah untuk memperkuat semangat

Hidayatullah.com--Penduduk Gaza bergegas pergi ke masjid tanpa menghiraukan raungan jet-jet tempur di atas wilayah Gaza. Mereka berkumpul untuk shalat berjamaah di masjid yang terletak di barat Gaza.
"Begitu mendengar seruan azan, orang-orang berduyun-duyun datang ke masjid," ujar Sheikh Radwan, imam masjid kecil.

Seperti kebanyakan masjid, At-Taqwa hampir hancur setelah digempur pasukan Israel.

"Setiap hari, kami shalat di atas reruntuhan masjid," ujar imam itu.

Lebih dari 50 masjid dibombardir Israel sejak negara Yahudi ini melancarkan serangan ofensif beberapa pekan lalu. Serangan terburuk adalah gempuran bom yang menghantam Masjid Ibrahim Al-Maqadma saat jemaah sedang shalat. Akibatnya 16 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Tapi di seluruh Gaza, masjid-masjid yang rusak dibom tetap penuh dengan jemaah yang melaksanakan shalat lima waktu.

"Pada hari Israel menghancurkan masjid-masjid kami, orang-orang sedang dirundung duka. Tapi seruan adzan untuk shalat justru memompa semangat mereka. Masjid kami tetap penuh. Kami tidak akan membiarkan penjajah mengosongkannya," ujar Awad Al-Sha'er, imam masjid Kholafa Rashedeen di utara Gaza.

Abu Anas Al-Zaharna adalah contoh jemaah yang pemberani. Di tengah desingan peluru dan bom, ia tetap pergi untuk shalat di masjid.

"Berdiam diri di rumah tidak akan menyelamatkan nyawa kami. Bila sudah tiba waktunya untuk meninggal, maka terjadilah," ujar pria berusia 50 tahun ini.

Shalat di masjid yang hancur terkena bom menunjukkan penentangan terhadap mesin perang Israel, tapi juga ikut menyembuhkan luka yang diderita masyarakat.

"Sejak awal perang, masjid mengintensifkan aktivitasnya untuk membantu warga," ujar Mohammed Ashour, Imam Masjid Al-Bukhari.

Seperti masjid lain yang terletak di kawasan miskin berpenduduk 1,6 juta jiwa, Masjid Al-Bukhari juga menggiatkan kampanye untuk membantu keluarga yang membutuhkan.

Banyak relawan mendatangi rumah-rumah di sekitarnya untuk menawarkan makanan dan air bagi mereka yang berjuang keras memberi makan keluarganya di bawah pendudukan Israel.

"Bukan hanya pangan, kami juga menyediakan obat-obatan dan uang," ujar Ashour.

Sedangkan Masjid Yarmuk di jantung Kota Gaza menggiatkan pengumpulan sumbangan untuk membantu orang-orang yang rumah dan kehidupannya hancur akibat gempuran Israel. [iol/htb/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar: