Minggu, 29 Maret 2009

Lokasi Idaman untuk Syuting Sinetron




Taman Rekreasi Bernuansa Pegunungan di Tengah Kota


MURAH meriah dengan pemandangan indah dan fasilitas lengkap, menjadikan Situ Gintung sangat komplet sebagai kawasan wisata idaman. Kawasan seluas 21 hektare ini menghadirkan suasana pegunungan di tengah Kota Tangerang, Banten, dekat Jakarta Selatan.

Taman wisata itu mirip hutan kecil. Tapi begitu kaki melangkah ke dalam, pohon-pohon pinus besar di dalamnya seakan membawa pengunjung ke suasana pegunungan. Bila tak hujan, udara di bawah pepohonan terasa sangat sejuk.


Suasana itu membuat wisatawan lupa kalau mereka tengah berada di tengah sebuah kota. Sebagaimana namanya, kawasan wisata ini didominasi oleh danau kecil atau situ yang cukup luas berbentuk tapal kuda. Kawasan itu terhampar tepat di belakang kampus baru Universitas Islam Negeri Jakarta.


Fasilitas tersedia di lokasi wisata yang berlokasi di Desa Cereundeu Ciputat, Tangerang, itu bermacam-macam. Mulai dari taman rekreasi, arena outbond, kolam renang, aneka saung, pondok wisata, restoran, arena bermain anak, lapangan olahraga, arena motocross anak-anak, kolam pemancingan, zona petualang, dan waterboom.


Pengunjung bisa menikmati wisata air seperti sepeda air, banana boat, perahu wisata, hingga kolam renang. Di sana juga terdapat wisma bertarif murah, hanya Rp 15 ribu per malam, saung dan aula bertarif Rp 50 ribu per hari, lapangan tenis, taman yang hijau dan rindang. Juga tersedia fasilitas untuk hiburan panggung lengkap dengan perlengkapan musik dan sound system.


Taman Wisata Pulau Situ Gintung III, misalnya. Tempat ini semacam tanjung yang menjorok ke danau, jadi semacam pulau kecil. Di sini ada berbagai macam jenis rekreasi air, seperti disebutkan di atas. Untuk menikmati satu putaran di atas danau dengan speedboat, pengunjung cukup membayar Rp 30 ribu. Sementara itu, yang ingin bergulingan dengan banana boat, hanya dikenakan Rp 50 ribu sekali putaran. Adapun sepeda air lebih murah, cukup Rp 10 ribu sekali putaran.


Bagi mereka yang ingin bermalam dengan suasana alami juga tersedia kawasan perkemahan, yang bisa disewa Rp 7.500 per malam lengkap dengan fasilitas outbound. Keluarga yang membawa anak-anak pun bisa terhibur dengan taman permainan anak, yang bisa dinikmati gratis.


Tempat tujuan wisata lainnya adalah Taman Wisata Pulau Situ Gintung II, yang terdiri atas sebuah kolam renang dan restoran dengan pemandangan langsung ke danau. Di kawasan seluas 5 hektare ini juga ada tempat outbound khusus anak-anak yang bisa disewa Rp 20 ribu per orang.


Untuk menikmati kesegaran kolam renang sedalam 2,5 meter dan kolam anak-anak sedalam setengah meter, pengunjung cukup membayar Rp 13 ribu pada hari biasa, Rp 15 ribu pada Sabtu, serta Rp 16 ribu pada Minggu. Tak puas berenang, ada juga wahana waterboom setinggi 8 meter.


Puas berenang, pengunjung bisa bersantap di restoran yang menghadap ke danau. Tersedia belasan saung bagi pengunjung yang membawa keluarga. Rata-rata pengunjung di sini juga ramai pada akhir pekan dan hari libur.


Karena keindahan alamnya serta menyediakan banyak pilihan rekreasi yang ditawarkan itulah yang membuat Situ Gintung selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama warga Jakarta yang hendak melepas penat. Jumlah pengunjung membludak pada hari Minggu dan hari libur nasional
Apalagi pengunjung juga bisa memperoleh layanan video shooting dan pemotretan, sebagai lokasi pembuatan film, sinetron, iklan, dan video klip.


Sejumlah rumah produksi sering menjadikan Situ Gintung sebagai lokasi pembuatan film, sinetron, video klip, syuting iklan, dan sebagainya. Maka tak heran bila pengunjung tempat wisata ini seringkali bertemu dengan para artis ibukota.


Beberapa sinetron yang berlokasi syuting di Situ Gintung antara lain Tikus dan Kucing Mencari Cinta, Bukan Salah Bunda Mengandung, dan beberapa judul sinetron religius, seperti Hidayah. Untuk pembuatan sinetron dikenakan tarif Rp 1 juta per hari.


Murah dan lengkap
Berdasar situs taman rekreasi itu, www.situgintung.com, tarif masuk untuk dewasa hanya Rp 4.000 dan untuk anak-anak hanya Rp 2.000 sekali masuk. Mereka yang sering berpiknik di lokasi itu mengaku sangat menikmati fasilitas yang ada.


Taman Wisata Pulau Situ Gintung II dibangun tahun 1980-an oleh Haji Bimo. “Kami berharap taman wisata Pulo Situ Gintung ini dapat menjadi mitra pemerintah daerah dalam mengembangkan wisata lokal di daerah. Selain itu, dapat menyerap tenaga kerja bagi anggota masyarakat di wilayah Ciputat dan sekitarnya,” ujar Haji Bimo.


Seorang pengunjung lainnya mengaku menjadikan Situ Gintung sebagai lokasi wisata langganan keluarganya. “Saya senang ke sini karena tempatnya sejuk. Ada kolam renangnya bagi anak anak saya dan saungnya juga enak buat kumpul keluarga. Juga biayanya terjangkau lah buat keluarga kami,” ujar guru sebuah sekolah swasta di Ciputat itu.


Keluarga lainnya dari Pondok Indah, Jakarta, yang sering mengunjungi resto Pulau Situ Gintung, juga selalu menjadikan tempat ini sebagai lokasi wisata keluarganya.


“Hanya 10 menit dari Pondok Indah, namun serasa berada di luar kota. Tamannya sangat luas. Anak-anak benar-benar puas berlarian dan bermain di situ, sementara para orangtuanya bercengkrama dan mengobrol. Jika anak-anak sudah puas bermain, mereka bisa mendinginkan badan di kolam renang... Wow,”tulis seorang pengunjung itu dalam blognya.


Menurut dia, makanan di resto itu termasuk enak dan relatif murah. “Tempat ini lumayan mengasyikkan. Dari segi keuangan cukup ekonomis. Karena tidak terlalu mahal. Senin-Jumat cukup bayar Rp 15 ribu, Sabtu Rp 19 ribu dan hari libur/Minggu Rp 20 ribu. Cukup murah lah,”imbuh dia.


Anak-anak sekolah TK dan SD seringkali dibawa untuk mengikuti outbond. Perusahaan-perusahaan di Jakarta dan sekitarnya juga sering mengadakan gathering di lokasi ini.


“Kami menyediakan program outbound atau pelatihan manajemen luar ruang yang bertujuan untuk pelatihan characteristic building dan team building yang diperuntukkan bagi anak sekolah dan karyawan. Kami menyediakan paket program sesuai dengan kebutuhan Anda,”demikian tertulis di situs pengelola Situ Gintung.


Kini, lokasi wisata yang indah itu berubah menjadi kuburan massal bagi puluhan warga yang bermukim di sekitarnya. Pohon-pohon tumbang dan tercerabut, rumah-rumah ambruk tersapu air bah bak tsunami, setelah tanggul bendungan itu ambrol.(eddy mesakh/bbs)


tribunbatam.co.id
Sabtu, 28 Maret 2009

Tidak ada komentar: