Sabtu, 29 Agustus 2009

Distributor Gula Diperiksa



Polisi sita 16 ton gula



Diduga menimbun gula pasir jelang perayaan hari raya Idul Fitri 1430 H, jajaran Ditreskrim Polda Kepri merazia gudang gula milik PT Batam Harta Mandiri (BHM) di kawasan Kara Industri Batam Center, pukul 12.00, Jumat (28/8) kemarin. Petinggi perusahaan itu Suryani dan karyawannya hanya bisa pasrah melihat kedatangan polisi.
Dalam razia itu, polisi sementara menyita 16 ton (16.950 kg) atau 339 karung gula pasir merek IGPD produksi Cepiring, Jawa Tengah yang ada di dalam gudang. Polisi juga menemukan satu kontainer berisi puluhan ton gula siap edar yang masih tersegel di depan pintu masuk perusahaan itu.

Tak hanya itu, polisi juga menggelandang Suryani dan karyawannya, Sudirman, Steven ke Mapolda Kepri untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Polisi juga menyita sejumlah dokumen serta sebuah central procesor unit (CPU) perusahaan tersebut.


Saat wartawan mencoba mengorek informasi dari Suryani, Sudirman dan Steven saat berada di mobil polisi, mereka enggan berkomentar. Hanya Steven yang mau buka mulut. Ia membenarkan sejak Agustus ini ada sekitar 30 kontainer gula masuk secara bertahap. Namun ia membantah jika perusahaan tempat ia bekerja menimbun gula.


”Paling lama dua hari, kita langsung distribusikan. Lagian kalau ditimbun pasti ratusan ton, ini nggak ada, bisa lihat sendiri tadi,” katanya. Ia juga menyebutkan, kontainer yang berada di depan gudang isinya sekitar 300-an karung ukuran 50 kg. Awalnya ada dua kontainer, namun satu sudah bergerak untuk mendistribusikan gula ke pelanggan PT BHM, sehingga yang tersisa satu kontainer dan beberapa ton di dalam gudang.


Dari PT BHM, polisi bergerak ke salah satu gudang di Blok A Nomor 1 Kawasan Industri Tunas. Sampai di sana penanggungjawab gudang Slamet langsung membantah kalau mereka menimbun gula. ”Mana ada, bapak ini ada-ada saja,” katanya kepada anggota Polda Kepri.


Polisi pun menyisir ke tiap sisi gudang tersebut, ratusan karung gula pasir yang diduga ditimbun di gudang tersebut tak di temukan. Polisi pun akhirnya membawa Slamet ke Polda Kepri untuk dimintai keterangannya. Slamet yang diketahui kepala bagian pengiriman PT Sri Jaya membantah kalau mereka menimbun gula. ”Dalam kontainer itu isinya beras. Bukan gula. Kita tidak pernah jual gula,” katanya. Menurut Slamet, mereka hanya distributor kebutuhan pokok selain gula, seperti beras, biskuit minyak goreng, snack, kosmetik, mie kering, dan minuman ringan. Jika gula di gudang tersebut dikemas damam bungkus plastik satu kiloan, sebutnya, bisa dijual antara Rp8.000 sampai Rp9.000 per Kg.


Selain satu unit kontainer yang telah diketahui berisi gula pasir, di luar gudang perusahaan juga ditemukan tiga unit kontainer lagi yang belum diketahui isinya dan milik siapa. Siapa pemilik ketiga kontainer itu belum diketahui. ”Kita dari dulu tidak ada bermain menjual gula pasir,” ucap Slamet, berulang kali. Selain Slamet, Polda Kepri juga memeriksa Mariani, staf bidang administrasi PT Sri Jaya.


Kasat II Direktorat Kriminal Reserse Kriminal Polda Kepri AKBP Puja Laksana, menyebutkan semula ada dugaan perusahaan ditributor sembako di Tunas Industri itu melakukan penimbunan. “Semula diduga ada indikasi mau ditimbun. Ternyata tidak ada,” ucap Puja Laksana.


Terkait penggerebekan di PT BHM, Puja mengatakan masih menyelidiki dugaan penimbunan gula tersebut. Disinyalir adanya gudang lain yang digunakan untuk menyimpan ratusan karung gula pasir yang saat ini langka di pasaran.
”Dari data gula yang masuk, harusnya sudah banyak yang beredar. Namun saat ini gula malah langka, disanalah kuat dugaan adanya praktek penimbunan,” tuturnya.


Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam Hijazi mengatakan, ia dan tim pengawasan barang dan jasa dari Departemen Perdagangan RI sekitar pukul 09.00 sudah melakukan inspeksi mendadak ke gudang PT BHM karena mendengar kabar dugaan penimbunan gula pasir.


“Iya, kami sudah ke sana dan memeriksa apakah ada kemungkinan terjadi penimbunan. Tapi tak ada indikasi penimbunan di gudang milik PT Batam Harta Mandiri,” ujar Slamat Hijazi. (d/cr7/amr)


harianbatampos.co.id
minggu, 30 agustus 2009

Tidak ada komentar: