Rabu, 27 Agustus 2008

angin punya cerita


kisah jaman sma dulu, sekitar tahun 1994.



Ketika masih sma dulu dikampung saya,pariaman, saya pernah belajar ilmu beladiri, selain untuk jaga diri nanti buat merantau, juga sekalian olahraga biar sehat. Seperti biasanya bagi yang baru masuk akan mengenakan sabuk berwarna putih selanjutnya sabuk berwarna kuning, hijau, biru, merah dan hitam. Setiap tiga bulan diadakan ujian untuk kenaikan tingkat. Dalam ujian nanti akan diuji kemampuan kita dalam menghapal gerakan atau jurus atau disebut juga "kata" yang telah dipelajari serta prakteknya berupa pertandingan satu lawan satu.Biasanya ujian ini diadakan per daerah. Jika dalam satu daerah, misal satu kabupaten ada beberapa cabang maka ujiannya digabung di satu tempat.

Hari ini rencananya akan diadakan ujian kenaikan tingkat dan kebetulan saya sudah memegang sabuk kuning dan akan mengambil sabuk hijau. Ujian diikuti oleh tiga cabang yaitu cabang pariaman, sei.limau dan padang yang diadakan di tempat latihan cabang sei.limau. Tim pengujinya berasal dari tingkat provinsi. Ujian akan diadakan jam tujuh pagi dan sebelum jam tujuh semua peserta sudah harus berkumpul di tempat yang telah ditentukan.

Tepat pukul tujuh semua peserta yang ada puluhan orang itu telah berkumpul di lapangan untuk mendapatkan pengarahan dari tim penguji.Kemudian pemanasan untuk melemaskan otot yang dilanjutkan dengan lari mengeliling lapangan. Setelah itu dilakukan latihan jurus secara bersama-sama. Setelah semua peserta diistirahatkan sejenak, baru dilakukan ujian dengan materi teori jurus dasar. Ujian dilakukan secara tim yang beranggotakan sekitar 10 orang yang berdasarkan pada warna sabuk. Jika ia memegang sabuk hijau maka ia harus mampu mempraktekan jurus yang dipelajari ketika memegang sabuk putih, sabuk kuning dan sabuk hijau itu sendiri.

Untuk ujian materi jurus dasar ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.Peserta diistirahatkan untuk makan siang dan sholat dzuhur.

Sekitar pukul dua siang ujian dimulai kembali dengan materi praktek dimana setiap peserta di adu satu lawan satu. Kebetulan saya mendapat lawan dari cabang sei. limau. Menurut perkiraan cuaca eh...prediksi saya dari bodi dan gaya kayaknya menang sedikitlah...tapi dia menang banyak...hehehe. Pertandingan dilaksanakan sebanyak tiga ronde, dimana setiap ronde lamanya 3 menit. Pada ronde pertama dan kedua pertandingan berjalan dengan seru. Kami saling serang dan tentunya ada juga pukulan dan tendangan yang masuk silih berganti mengenai tubuh. Untung dalam pertandingan kita dilengkapi pelindung badan sehingga setiap pukulan dan tendangan yang bersarang tidak terlalu sakit. Memasuki ronde ke tiga, kondisi sudah mulai menurun,nafas sudah ngos-ngosan dan keringat sudah bercucuran membasahi baju. Dengan kuda-kuda yang terpasang saya berputar-putar mencari kesempatan untuk melancarkan serangan.

Setiap langkah lawan selalu saya perhatikan dan selalu saya hitung untuk mencari waktu yang tepat. Saya mencoba melakukan langkah pancingan untuk menjebak dia supaya melakukan kesalahan dalam melangkah dan betul, tidak lama saya melihat suatu peluang untuk menyerang. Kekuatan saya pusatkan di kaki kanan yang akan saya gunakan untuk menendang rusuk kanannya karena dalam hitungan saya itu adalah posisi yang kosong. Selanjutnya dalam hitungan detik begitu ia berada dalam posisi yang salah saya segera melancarkan serangan. Dengan menahan nafas dan kekuatan penuh ke kaki saya segera melepaskan tendangan kaki kanan yang mengarah ke rusuk kanannya. Seiring dengan tendangan kaki saya juga mendengar suara aneh disertai bau yang agak lain.

Breet...bukh...begitu bunyi yang terdengar hampir berbarengan, suara pertama adalah suara aneh disertai bau yang lain dan bunyi kedua adalah bunyi kaki mencium rusuk lawan saya. Kontan penonton yang duduk melingkar tertawa sambil bertepuk tangan. Bertepuk tangan karena tendangan saya masuk dengan telak dan tertawa karena bunyi angin yang keluar tanpa izin. Saya hanya tersipu malu dan saya pun dikenakan hukuman push up 20 kali plus sit up 20 kali juga karena tidak boleh mengeluarkan angin di arena pertandingan walau tanpa sengaja.

Pertandingan kembali dilanjutkan tapi berlangsung tidak serius karena kejadian tadi.Akhirnya pertandingan pun berakhir dengan skor sama. Harusnya saya menang tetapi karena kejadian tadi nilai saya dikurangi. Dan saya pun kembali ke tempat duduk dan menonton ujian praktek berikutnya.

ahhhh.....malunya....ntut...ntut...teganya dikau...



Tidak ada komentar: