Rabu, 03 September 2008

asmara punya cerita

kisah ketika masih sd dulu,tahun 80-an.


Di tempat saya kalau pada bulan puasa, dikenal istilah yang namanya asmara subuh.Setiap selesai shalat shubuh di mesjid, kita tidak langsung pulang, tetapi jalan-jalan dulu.Kebetulan daerah saya di pesisir pantai, jadi setiap selesai sholat kita jalan-jalan ke pantai.Biasanya kita jalan kaki saja atau naik sepeda.kalau hari sabtu atau hari minggu yang pergi asmara shubuh banyak sekali. Kebanyakan masih pakai kain sarung atau pakai mukenah. Dipantai kita menikmati suasana pantai yang dingin diiringi deburan ombak sambil mencari kerang atau melihat orang yang memancing.

pagi ini yang merupakan hari minggu pertama dalam bulan ramadhan kali ini, saya dan rekan-rekan sejawat (maksudnya teman-teman se-sd) sudah janjian untuk berkumpul setelah shalat subuh.Rencananya kita akan asmara subuh.Untuk pergi ke pantai ada dua jalan yang bisa kita lalui.Jaraknya hampir sama, sekitar 1 kilometer dari mesjid kita shalat.Kedua jalan ini sama-sama memiliki tempat yang dianggap angker. jalan yang pertama dari desa saya, desa kampung baru melewati kelurahan Lohong, disini terdapat pemakaman umum.Yang namanya pemakaman umum walau pada siang haripun tetap menyimpan aroma angkernya.Apalagi kalau malam hari. Jalan kedua dari desa saya melewati daerah yang namanya guguk (lupa masuk desa/kelurahan apa), disini terdapat sebuah jembatan yang juga dianggap angker.jembatan ini cukup sepi karena diapit oleh dua sekolahah,sebelum melewati jembatan terdapat sebuah sekolah dasar (yang merupakan sekolah saya) dan di ujung jembatan terdapat sekolah SMK (dulunya sma muhammadiyah) dan biasanya kalau malam hari kedua sekolahan ini lampunya banyak yang mati sehingga sekitar jembatan menjadi gelap.

ketika kelompok saya sudah lengkap kitapun segera bergerak dan ketika sampai di sebuah simpang empat,kitapun pun berunding mau lewat jalan yang mana. Dari simpang ini saya melihat sudah banyak rombongan orang yang akan ke pantai.Ada yang dua orang, lima orang bahkan sepuluh orang. Mulai dari anak-anak, remaja sampai orang dewasa.Semuanya menuju ke arah kiri yang merupakan arah pantai.

Akhirnya kita memutuskan untuk melewati kelurahan lohong yang berarti melewati pemakaman umum.Sambil berjalan kita ngobrol ngalor ngidul,dan tak terasa kita sudah mendekati pemakaman umum.Sebelum pemakaman umum, kita akan melewati rumah sakit umum, lapangan sepakbola dan sebuah sekolah dasar, yang umumnya lampunya banyak yang mati,sementara seberang jalan masih tanah kosong,mungkin orang malas bangun rumah karena dekat dengan kuburan.Dari kejauhan udah terasa aroma angkernya. Embun pagi yang turun kelihatan seperti kabut asap yang diterangi oleh satu-satunya lampu jalan yang hidup di depan kuburan.

Makin dekat dengan kuburan kita makin merapat dan mulai banyak diam. kita tidak berani melihat langsung kearah kuburan tersebut. Tapi ada juga yang melirik dengan sudut mata dan bilang "ada apa tuh..hiii". Yang lain juga pada ikut-ikutan larak lirik kuburan dengan sudut mata dan ikutan latah "hiii...ada yang bergerak-gerak....". Begitu pas di depan kuburan entah siapa yang memulai ada yang berteriak hantu sambil lari.Barisan pun pecah dan masing-masing lari pontang-panting sambil teriak-teriak. Yang sigap sebelum lari sandalnya sudah dipungut duluan...dan yang lagi melamun ada yang sandalnya ketinggalan.

Begitu melewati kuburan kitapun berhenti sambil tertawa ngakak, padahal nafas masih ngos-ngosan.Yang sandalnya ketinggalan tak berdaya, terpaksa jalan kaki tanpa sandalnya, rencananya nanti ketika pulang lewat sini lagi,siapa tahu sandalnya masih ada.

huhhuhuh......atut...!

Tidak ada komentar: