Sabtu, 17 Januari 2009

Luncurkan Pecahan 100 Triliun





HARARE - Jangan berharap bisa membeli sepotong roti di Zimbabwe jika Anda hanya memiliki duit 100 ribu atau bahkan 100 miliar mata uang setempat. Tak cukup. Bawalah ZWD 3 triliun, baru sepotong roti bisa Anda nikmati.

Ya. Krisis keuangan di Zimbabwe memang kian gila-gilaan. Setelah akhir tahun lalu meluncurkan dua mata uang kertas baru pecahan ZWD 500 juta dan ZWD 200 juta, negeri miskin di Benua Hitam itu kembali melempar pecahan uang kertas baru. Nilainya ZWD 100 triliun yang setara dengan USD 33 (sekitar Rp 363 ribu) di pasar gelap. Parahnya, nilai mata uang baru itu hanya cukup untuk membeli 33 potong roti yang kini menjadi makanan pokok karena pertanian yang merupakan pilar utama negeri itu roboh.

Segera beredarnya mata uang kertas dengan nominal "supertinggi" itu menunjukkan bahwa Bank Sentral Zimbabwe panik. Apalagi, menurut Reuters, harga barang-barang meningkat dua kali lipat tiap hari. Dengan harga yang nyaris tak terjangkau masyarakat, bahan pangan dan bahan bakar juga makin langka. Sementara, wabah kolera yang sejauh ini sudah menewaskan 2.000 orang semakin cepat menyebar.

"Demi meyakinkan publik bahwa mereka masih tetap bisa mengakses uang dari bank, maka Bank Sentral Zimbabwe akan meluncurkan pecahan-pecahan mata uang kertas baru secara bertahap. Kali ini, sirkulasinya dimulai dengan pecahan ZWD 10 triliun (sekitar Rp 36 ribu)," tulis Bank Sentral Zimbabwe seperti dikutip koran Herald. Hiperinflasi yang mencengkeram negeri Robert Mugabe itu memaksa bank lebih "rajin" merilis nilai baru mata uang.

Selanjutnya, bank yang menjadi pusat sirkulasi uang di negeri yang terkoyak konflik politik itu akan melemparkan pecahan ZWD 20 triliun (sekitar Rp 72 ribu). Pecahan ZWD 50 triliun (sekitar Rp 182 ribu) menyusul di tahap berikutnya. "Pada tahap akhir, Bank Sentral Zimbabwe baru akan merilis pecahan ZWD 100 triliun tersebut," lapor Herald. (hep/ami)

batampos.co.id

Tidak ada komentar: