Rabu, 11 Maret 2009

Bayi Sejam Terkurung di Pesawat



Mandala Alami Gangguan Teknis


BATAM, TRIBUN-Pesawat Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI 191 tujuan Surabaya, sempat gagal lepas landas setelah mengalami gangguan teknis di Bandara Hang Nadim, Batam, Selasa (11/3).

Pilot memutuskan pesawat kembali ke apron. Padahal pesawat tersebut sudah berada di run way.
Pesawat yang seharusnya terbang pukul 13.00 WIB ini baru bisa terbang sekitar pukul 16.51 WIB. Namun para penumpang merasa kecewa.


Hampir satu jam, penumpang menunggu di dalam pesawat. Mereka akhirnya diturunkan kembali dan menunggu di ruang tunggu bandara.


Seorang penumpang asal Surabaya Hadi, terpaksa harus membawa bayinya ke sana kemari. Penumpang tersebut sudah berada di dalam pesawat ketika itu. “Kasihan bayi saya,” ujar Hadi kepada di ruang tunggu keberangkatan Bandara Hang Nadim kepada Tribun.


Hadi mengatakan, awalnya ia mendapat informasi dari kru pesawat tengah ada gangguan teknis. Seluruh penumpang yang hampir memenuhi kursi di dalam pesawat tersebut, terpaksa sabar menunggu beberapa menit


Informasi kedua kali kembali terdengar. Pilot menyebutkan pesawat harus melakukan pengisian bahan bakar karena bahan bakar berkurang setelah hidup selama beberapa jam.


“Pertamakali pesawat tidak jadi tinggal landas karena gangguan teknis, setelah itu terdengar lagi informasi pesawat harus melakukan pengisian bahan bakar,” terang Hadi. Ia tampak kesal.


Hadi mengaku membawa anaknya yang masih bayi serta istri. Ia hendak bertolak ke Surabaya. Tidak saja sampai di situ. Alasan berikutnya yang kembali membuat seluruh penumpang kecewa kemudian kembali muncul.


Kali ini tak tanggung-tanggung. Pesawat akhirnya tak jadi terbang karena tidak mendapat izin dari otoritas Bandara Hang Nadim Batam. “Kemudian kami mendapat pengumuman lagi pesawat tidak jadi berangkat karena tidak dapat izin dari pihak Bandara Hang Nadim,” ungkap Hadi.


Hadi menyayangkan tidak adanya kejelasan mengenai nasib mereka. Saat itu sekitar pukul 15.00 WIB. Padahal para penumpang sudah kembali menunggu beberapa jam. “Kita sayangkan tidak ada kejelasan mengenai nasib penumpang, kemudian kita meminta adanya kompensasi dari pihak penerbangan karena gagal berangkat di jadwal yang ditentukan,” ungkapnya.


Kepala Kelompok Teknisi Keselamatan Penerbangan Elfi Amir membenarkan kalau pesawat Mandala rute penerbangan Batam- Surabaya mengalami gangguan teknis.


“Sesuai dengan aturan penerbangan, setiap pesawat yang hendak tinggal landas, lalu tiba-tiba balik ke apron, maka izin untuk terbang tidak lagi dari kita. Izin boleh terbang hanya diberikan oleh direktorat kelaikan udara Jakarta,” kata Elfi Amir.


Terkait apa penyebab kerusakannya, Elfi tidak bisa menjelaskan. “Secara teknik hanya pihak Mandala yang tahu. Laporan dari mereka kalau pesawat disebut ada gangguan teknical saja,” tambah Elfi.(zur/ded)


tribunbatam.co.id
kamis, 12 maret 2009
foto internet

Tidak ada komentar: