Minggu, 24 Agustus 2008

Mau Hemat Tapi Cespleng? Pilih Obat Generik!


Memilih obat generik dalam upaya mengatasi penyakit berat seperti pembuluh darah dan jantung adalah hal bijaksana. Dengan memilih obat generik, pasien bisa sembuh dengan biaya lebih murah dan ekonomis.

Seperti diungkapkan Prof. Dr. Harmani Kalim SpJP, ahli jantung RS Jantung Harapan Kita, pemilihan obat generik menjadi hal yang perlu dipertimbangkan pasien penderita penyakit pembuluh darah dan jantung mengingat biaya yang dikeluarkan akan terus berlanjut . Bahkan tak jarang, pasien harus menghentikan pengobatan akibat mahalnya biaya pengobatan.

"Obat untuk penderita jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol memang kebanyakan harus dikonsumsi selama sisa hidup. Apalagi efektivitasnya harus disertai dengan upaya perubahan gaya hidup," ungkapnya dalam Media Briefing Tinjauan Farmaekonomi : Paradigma Baru terapi Aterosklerosis di Jakarta, Rabu (13/8) .

Pada pengobatan penyakit pembuluh darah dan jantung, pemilihan obat generik memang cukup menguntungkan. Ia mencontohkan, dari penggunaan jenis obat untuk terapi aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah misalnya, penghematannya dapat mencapai 25 hingga 40 persen.

"Perbedaan harga ini memang penting, tetapi yang lebih penting tentu adalah bahwa obat generiknya sudah melalui melalui uji kualitas yang baik," imbuhnya.

Dalam terapi pengobatan, lanjut Prof Harmani, pasien tentu tak harus selalu membeli obat mahal. Tetapi dapat memilih obat generik yang terjangkau dan telah memenuhi syarat dan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara itu, Prof Dr Arini Setiawati PhD, dari Bagian Farmakologi dan Terapeutik FKUI, mengutarakan salah satu persyaratan BPOM untuk obat generik yang baik adalah harus melalui uji BA-BE (bioavailabilitas dan bioekivalen) yang baik .

Bioavailabilitas adalah persentase zat berkhasiat suatu obat yang tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh setelah pemberian obat tersebut dan diukur kadarnya dalam darah terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urin.

Sedangkan obat disebut bioekivalen jika mempunyai ekivalensi dalam jumlah dan bentuk sediaan sama dari khasiat serta pada pemberian dengan dosis sama akan menghasilkan bioavailabilitas yang sebanding. "Jadi jika BABE obat generik sudah sama dengan obat paten, maka efek terapeutiknya akan sama," ujar Prof Arini..

Ia menambahkan, clopidogrel adalah salah satu obat generik yang telah digunakan luas untuk terapi aterosklerosis. Obat ini kini juga telah diproduksi oleh PT. Dexa Medica dan dinyatakan lulus uji BABE. Clopidogrel adalah obat yang dibutuhkan penderita penyakit jantung, stroke, serta penyempitan pembuluh darah. Clopidogrel bekerja menghambat ikatan antara adnosin difosfat (ADP) dengan reseptornya, sehingga menghambat terjadinya agregasi platelet atau penggumpalan darah.


sumber:kompas.com

Tidak ada komentar: