Selasa, 17 Februari 2009

Ayam Ajaib, Tiga Kali Disembelih, Masih Hidup



BATUSANGKAR - Dusun Ujung Titi, Jorong Tabek, Nagari Tabek, Kecamatan Pariangan biasanya tenang-tenang saja. Semenjak Selasa (17/2) tiba-tiba gempar dengan ditemukannya seekor ayam betina berwarna hitam yang telah disembelih tiga kali, tapi masih tetap hidup.

Semenjak pagi Selasa kemarin, rumah milik Gadih 40 tahun pemilik ayam tersebut ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah untuk menyaksikan ‘ayam ajaib’ tersebut. Beberapa orang yang menyaksikan ayam itu dibuat terheran-heran, karena urat leher dan urat nyawa sekitar tulang leher sudah putus digorok pisau belati.

Dari pemantauan langsung Singgalang bersama masyarakat di rumah Gadih, ayam itu masih kuat berjalan seperti ayam biasa. “Tidak banyak yang bisa kita komentari, yang jelas itu kekuasaan Allah SWT. Allah berbuat sekehendakNya,” kata Buyung yang dikenal orang pintar di dusun itu.

Bagi masyarakat yang kurang yakin, langsung menyelidiki kondisi sekitar leher ayam tersebut, ternyata seluruh urat-urat sekitar leher sudah putus dijejal pisau belati. Bahkan tulang leher sudah ada yang terluka. Aneh memang, tetapi itulah realitanya.
Kalau toh ayam hitam itu diberi makan beras dan minum air, ayam itu tetap memakannya. Namun setiap kali makan beras dan minum air, setiap kali itu pula keluar dari lehernya yang terkulai.

Walau ayam betina hitam itu dianggap aneh dan ajaib, tetapi Gadih sipemilik ayam tersebut tetap setia memeliharanya. Bahkan ayam itu ingin selalu dekat Gadih dan lebih senang masuk rumah. “Ayam ini lebih suka masuk rumah daripada bermain-main di luar,” tutur Gadih yang tidak tega lagi untuk menyembelih kali yang keempatnya.

Ayam ajaib itu, dibeli di pasar Simabur, Senin(16/2) pagi sebanyak dua ekor, warna kuning dan hitam dengan harga Rp75.000 kepada seorang wanita setengah baya yang tidak dikenalnya. Rencananya kedua ekor ayam itu akan dibuat rendang oleh Gadih, untuk dibawa ke Medan oleh mamaknya, Muzaini. Setelah kedua ekor ayam itu disembelih pukul 09.00 WIB pagi Senin (16/2), Gadih langsung membawa ke dapur untuk dibersihkan, karena sudah dianggap telah sempurna matinya. Ketika asik mengggiling cabai, tiba-tiba ayam berwarna hitam berdiri dan langsung memakan cabai yang digiling Gadih.

Lantaran gerakannya semakin agresif, Gadih kembali memberitahu Bang Ili untuk disemebelih kedua kalinya sekitar pukul 10,15 WIB. Namun tidak berapa lama ayam itu disembelih, kembali lagi berdiri. “Melihat kejadian itu, saya betul-betul heran. Kok bisa begitu yah,” ujar Gadih seraya memanggil Bang Ili untuk ketiga kalinya.

Untuk penyembelihan ketiga kalinya, pukul 13,30 WIB, ucap Gadih, Bang Ili telah bermohon kepada Allah dan minta maaf agar ayam itu bisa mati disembelih secara alami. Namun, keanehan kembali berulang, ayam yang sudah disembelih itu, hidup kembali. Untuk kejadian yang ketiga kali itu, Gadih membiarkan saja lagi. “Biarlah saya pelihara. Kalau toh dia mati di tangan saya, saya sudah pasrah,” imbuh Gadih seraya menyebutkan sambal yang dibawa ke Medan ditukar dengan rendang belut.

Dengan adanya kejadian aneh itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Tanah Datar Ir. Eli Zabeth, MT dalam suatu bincang-bincang dengan Singgalang di Pagaruyung, kemaren semulanya kurang percaya. Namun setelah diuraikan panjang lebar sekitar kejadian tersebut, baru Eli Zabeth yakin dan mengomentari, bahwa kejadian itu merupakan kebesaran Allah. Karena tidak pernah ditemukan dalam kamus kehewanan, ayam ajaib semacam itu.

Menindaklanjuti ayam aneh itu, Eli Zabeth telah mengutus drh. Varia Darvis untuk menyelidiki kondisi ayam tersebut. Bachtiar Danau


hariansinggalang.co.id

Tidak ada komentar: