Minggu, 08 Februari 2009

Gawat! Separo Warga Jabar Diare

Senin, 09 Pebruari 2009




BANDUNG,TRIBUN- Luar biasa. Sekitar 21 juta orang atau 50% warga Jawa Barat sepanjang 2008 terserang diare. "Angka kesakitan diare di Jabar tinggi, separuh dari 42 juta warga Jabar terkena diare pada 2008, penyebabnya akibat perilaku kebiasaan hidup bersih dan sehat yang masih rendah," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan di Bandung, Senin (9/2).

Salah satu masalahnya adalah masih lemahnya kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga.

Menurut Netty, penyebab diare sebagian besar dari sampah yang tidak dikelola secara baik. Salah satunya belum adanya kesadaran membuang sampah organik, non organik dan yang berkimia.

"Baru sebagian yang tahu memperlakukan sampah, sebagian besar belum mereka belum tahu," katanya.

Untuk itu, Pemprov Jawa Barat menggulirkan Gerakan Sadar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di provinsi itu yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan stakeholder terkait.

Tingginya angka kesakitan diare dan juga beberapa penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat menurut Netty merupakan fokus pengentasan sektor kesehatan di Jawa Barat.

"Berdasarkan hasil Analisis Derajat Kesehatan, aspek perilaku hidup bersih dan sehat menyumbang 30 persen kontribusinya pada pencapaian kualitas kesehatan masyarakat," kata istri Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan itu.

Sisanya aspek lingkungan 45%, pelayanan kesehatan 20% dan aspek keturunan 5%. "Disadari atau tidak perilaku hidup yang dipraktikkan dalam aktivitas sehari-hari sangat menentukan kualitas kesehatan diri dan masyarakat," katanya.

Namun, di lain pihak, upaya penyadaran masyarakat atau kampanye akan pentingnya menjaga kesehatan melalui perilaku hidup bersih dan sehat masih kurang gencar. Sehingga masyarakat kurang terdorong mempraktekan pola hidup sehat dan bersih.

Lebih lanjut, Netty menyebutkan perkembangan kondisi kesehatan masyarakat di Jawa Barat masih memprihatinkan, menyusul munculnya kasus penyakit kaki gajah di Tasikmalaya, balita gizi buruk dan juga masih tingginya kasus DBD.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan minta perhatian semua stakeholder mendukung pembangunan kesehatan di Jawa Barat dan lebih proaktif dalam menangani berbagai kasus kesehatan di Jabar.

"Penanganan harus dilakukan terpadu dengan melakukan upaya promotif, preventif dan kuratif," kata Heryawan. (MI)

Tidak ada komentar: