Selasa, 24 Februari 2009

Kapal Kargo Cina Ditembak Rusia

.


Nakhoda Kapal Orang Padang
4 ABK Asal Indonesia Teridentifikasi,1 Hilang





MOSKOW, TRIBUN - Kapal Cina yang ditembaki pasukan penjaga pantai Vladivostok, Rusia, ternyata dinakhodai warga negara Indonesia, asal Padang. Nakhoda itu diketahui bernama Adi Mazwir, kelahiran Padang tahun 1949. Adi dikabarkan selamat dan kini dirawat di rumahsakit setempat.

Selain Adi Mazwar, ada lima anak buah kapal (ABK) asal Indonesia. Empat di antaranya sudah diketahui selamat, namun satu lainnya belum ada kabar alias masih hilang.


KBRI Moskow, Rusia, bergerak cepat dan berhasil menemui awak ABK WNI yang berada di kapal tersebut. Tim ini bahkan di deadline oleh Duta Besar Indonesia untuk Rusia, harus bertemu ABK dalam waktu 2x 24 jam.


Menurut M. Aji Surya, Koordinator Fungsi Ponsosbud KBRI Moskow, mengatakan, empat ABK WNI yang selamat kini dalam kondisi baik, dan berada di sebuah hotel di Vladivostok.


Insiden penembakan yang terjadi Minggu (22/2) ini mengakibatkan 7 pelaut asal Cina tewas.
Kapal kargo Cina ini kemudian tenggelam. Pemerintah Rusia menyalahkan nakhoda kapal atas insiden penembakan itu.


Kantor Berita Rusia, Interfax seperti dilansir Global Times, mengatakan, penembakan dilakukan, karena kapal bermerk New Star tersebut kabur dari pelabuhan Nakhodka, Rusia padahal kapal tersebut tengah dikandangkan karena kasus penyelundupan.


Kapal tersebut memiliki 16 kru, yang terdiri dari 6 WNI dan 10 warga Cina. Pasukan penjaga pantai Rusia menembaki kapal tersebut guna memaksanya kembali ke pelabuhan. Kabarnya, lebih dari 500 butir peluru ditembakkan ke kapal tersebut!


Kapal kargo China itu akhirnya berbalik arah untuk kembali ke pelabuhan, namun saat itu badai tengah melanda Vladivostok. Perlahan-lahan kapal itu mulai tenggelam. Seluruh kru pun loncat ke dua sekoci untuk menyelamatkan diri.


Namun gelombang dahsyat mengakibatkan salah satu sekoci terbalik. Pasukan penjaga pantai tak bisa menyelamatkan seluruh ABK. Menurut Interfax, hanya 8 ABK yang berhasil diselamatkan, 8 orang lainnya hilang dan diduga tewas.


“Kami menyesalkan konsekuensi tragis insiden ini,” kata juru bicara diplomatik Rusia Andrey Nesterenko.
“Namun di saat bersamaan, kami menyalahkan kapten New Star yang bertindak sangat tidak bertanggungjawab,” imbuhnya.


Kaburnya kapal itu diakui Adi Mizwar, Nakhoda asal Indonesia. Kepada Aji dari KBRI Moskow, ia mengatakan, tindakan itu dilakukan atas perintah kapten kapal.


“Mereka mengaku berada dalam tekanan ABK dari Cina, sehingga terpaksa melakukan perlarian, yang ternyata dianggap melanggar hukum oleh aparat setempat,” ujar Koordinator Fungi Pensosbud KBRI Moskow M. Aji Surya kepada detikcom, Senin (23/2).


Pemerintah China telah meminta Rusia menyelidiki insiden itu. China juga akan ikut mencari para ABK yang masih hilang di perairan. Menurut Interfax, pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan para ABK termasuk WNI. (interfax/globalnews/dtc/sn)


tribunbatam.co.id
selasa, 24 februari 2009

Tidak ada komentar: