Minggu, 05 April 2009

Ini Balapan yang Gila!



Lomba Berhenti di Lap ke-32


SEPANG, TRIBUN - Balapan Gila. Itulah sebutan Jenson Button atas lomba balapan Formula One (F1) yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (5/4). Balapan yang harus terhenti di lap ke-32 dari 56 lap lomba, karena hujan badai ini, akhirnya menempatkan pembalap Grown GP, Jenson Button, sebagai podium satu. Podium dua dan tiga masing-masing diraih pembalap BMW Sauber Nick Heidfeld, dan pembalap Toyota Timo Glock sesuai urutan pembalap saat lomba dihentikan di lap ke-32.

Bila ada yang diuntungkan dengan situasi ini, Button adalah orangnya. Karena berada di posisi terdepan ketika lomba distop. Pembalap Inggris itu pun berhak menyandang gelar juara GP Malaysia 2009.


“Sebuah balapan yang gila!” seru Button di konferensi pers pasca lomba seperti dilansir Autosport.


Start terdepan, di awal Button disalip sejumlah pembalap dan jatuh ke posisi empat. Namun setelah beberapa lama, pembalap berusia 29 tahun itu mendaki posisi lagi hingga akhirnya jadi yang terdepan kembali.


“Start saya cukup buruk. Saya pikir saya tidak mendapat panas yang cukup untuk ban dan banyak melakukan oversteer. Tapi saya bisa kembali keempat, ketiga dan akhirnya di depan. Saya cukup senang karena kecepatan kami cukup bagus,” papar Button.


Bagi Button ini kemenangan kedua setelah di GP pembuka awal musim di Australia, Button tampil sebagai juara pertama disusul rekan satu timnya Rubens Barichello di tepat.


Tapi kemenangan kedua ini, tidak diraih dengan sempurna, karena pertandingan tidak selesai dengan normal, karena itu pula poin yang diraih para pemenang juga tidak utuh.


Button hanya berhak poin 5 dari 10 poin seharusnya pada lomba balapan normal. Begitu seterusnya untuk juara dua dan tiga. Heidfeld meraih 4 poin, sedangkan Glock 3 poin. Ini adalah kejadian pemotongan poin pertama setelah kasus yang sama di GP Australia tahun 1991. Saat itu, juga akibat hujan yang sangat lebat, balapan harus dihentikan di lap 16 dari 82 lap yang seharusnya.


Juara dunia F1 2008, Lewis Hamilton hanya meraih satu poin. Setelah, di seri pertama didiskualifikasi, kali ini hanya berada di urutan ketujuh.


Menurut Hamilton, cuaca buruk yang memayungi GP Malaysia belum pernah ia alami sebelumnya. Itu adalah balapan dengan kondisi paling berbahaya yang pernah dilakoninya,


“Ketika hujan turun, mustahil untuk membalap. Terjadi aquaplanning di mana-mana. Ini adalah kondisi paling berbahaya yang pernah saya alami di balapan,” ujar Hamilton seperti dikutip ITV F1.
Hamilton finis di posisi tujuh dan berhak atas satu angka.


“Yang saya lakukan hanyalah mencoba menjaga mobil tetap di trek,” tukas Hamilton yang sempat melintir beberapa saat sebelum bendera merah dikibarkan marshall.


Meski Hamilton dianggap sebagai pembalap paling piawai di sirkuit basah, mengganggap keputusan penghentian balapan sudah tepat. “Keputusan tepat menghentikan lomba karena terlalu berbahaya bagi semua. Saya suka kalau hujan, tetapi ini sudah terlalu deras,” ujar Hamilton.


Podium dua, Nick Heidfeld mengaku keputusannya menggunakan ban yang salah justru membawa berkah. Padahal, timnya sudah meminta ia berganti ban karena hujan, tapi ia menolak.


Heidfeld memulai lomba dari posisi ke-10 dan ketika hujan rintik-rintik mulai jatuh di lintasan, pembalap BMW Sauber itu membuat keputusan ekstrem dengan langsung memakai ban basah. Keputusan yang keliru mengingat trek belum cukup basah.


“Itu adalah sebuah pilihan yang sangat sulit di kondisi seperti ini. Kami tidak memilih ban dengan sempurna. Saya langsung memakai pilihan ekstrem karena biasanya hujan di sini langsung deras,” ungkap Heidfeld dikutip Autosport.


Akibat pilihan yang salah itu, tim BMW berniat memanggil masuk Heidfeld ke pit guna mengganti ban dengan yang intermediate. Namun pembalap 31 tahun itu membandel dan memilih meneruskan balap. (sn/autosport/f1)


tribunbatam.co.id
senin, 06 april 2009

Tidak ada komentar: